JATIBANTENG- Budaya gotong royong masyarakat Desa Pategalan, Kecamatan Jatibanteng, Situbondo, Jawa Timur, masih terjaga. Puluhan warga bahu membahu membangun jembatan yang menghubungkan dua desa. Suasana kebersamaan terlihat sangat kental. Canda tawa terdengar saat warga begitu kompak membuat jembatan.
Maros - Pengerjaan pembangunan jembatan mangkrak di Dusun Damma, Desa Tompobulu, Kabupaten Maros tinggal finishing. Masyarakat Desa Tompobulu ramai-ramai ikut gotong royong membangun talud."Dalam dua minggu ke depan sudah bisa kita resmikan bersama masyarakat," kata Kepala Dinas Bina Marga Sulsel, Jumras di Maros, Sulawesi Selatan, Senin 9/7/2018.Menurutnya, tinggal beberapa pengerjaan teknis seperti pembangunan talud yang harus diselesaikan. Talud ini merupakan bagian terpenting akses masuk warga kampung. Menariknya, pembangunan talud ini juga melibatkan masyarakat setempat. Beberapa masyarakat bahkan ikut membantu pembangunan dan ikut sumbangsih memberikan batu-batu yang ada di pinggiran satu pegawai Bina Marga, Tini saat ditemui di lokasi pembangunan jembatan mengatakan awalnya masyarakat setempat kurang antusias terhadap pembangunan jembatan ini. Namun lambat laun, setelah melihat berdirinya jembatan itu, respon warga mulai berubah."Mereka akhirnya menyambut kami dengan hangat dan membantu kami mulai dari hal-hal kecil hingga ikhlas menebang pohon mangga besar mereka yang menghalangi pembangunan talud," kali sebagai dasar pondasi pembangunan talud mulai dikumpulkan secara gotong royong. "Paling lambat seminggu ini Talud sudah selesai dibangun. Sumbangan dari pembaca detikcom kami akan pakai untuk pembangunan ini," berdirinya jembatan yang menghubungkan dua desa di Tompobulu ini, diprediksi akan memberikan efek ekonomis secara tidak langsung."Saya katakan ke mereka, ada sisi ekonominya karena pastinya harga tanah langsung mahal di sini," kata Tini sambil warga melintasi sungai tersebut dengan mengadu nyawa menerjang arus sungai. Bahkan ada yang meninggal dunia karena terseret itu, Pemdes merencanakan pembangunan tapi terkendala satu dua hal. Akhirnya, warga gotong royong membangun jembatan itu. Ikut pula menyumbang ratusan pembaca detikcom dari seluruh Indonesia. Sumbangan pembaca detikcom dikelola dan dikoordinasikan ACT. Untuk teknisnya, ACT masih terus berkoordinasi dengan pihak pihak Gubernur Sulsel Soni Sumarsono akan memberi nama 'jembatan gotong royong'. Sebab pembangunan dilakukan oleh banyak unsur masyarakat. Menurut Soni, jembatan gotong royong ini akan menjadi simbol kebersamaan rakyat Indonesia untuk Maros, dan Maros untuk Indonesia. fiq/asp
GiriMenang (Suara NTB) - Anggota DPRD Lombok Barat Dapil (Daerah Pemilihan) Sekotong-Lembar Lalu Ivan Indaryadi bersama warga bergotong-royong membangun jembatan darurat penghubung antara Dusun Telaga Lebur dengan sejumlah dusun di wilayah perbukitan seperti Lebah Suren, Loang Batu Selatan dan Loang Batu Utara yang putus Minggu, 13 Februari 2022.
Editor Hari Widodo BARABAI-Semangat warga Desa Alat, Kecamatan Hantakan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah HST untuk segera bangkit, memperbaiki infrastruktur yang rusak dibuktikan. Pasca banjir bandang, mereka membangun jembatan darurat dari batang kelapa sebagai pengganti jembatan gantung yang rusak diterjang arus air sungai. Namun, Kamis 18 Februari 2021 kemarin jembatan darurat itu pun kembali hanyut, seiring meningkatnya debit air sungai Alat. Namun, warga tak patah semangat. Mereka langsung mencari bambu, agar akses dari Desa Alat ke Alat Seberang kembali terhubung. Baca juga Warga Alat HST Seberang Terisolasi, Jembatan Darurat Kembali Hanyut Terbawa Arus Deras Sungai Baca juga Air Sungai Hantakan dan Sungai Benawa Naik, Empat Warga Desa Alat HST Mengungsi ke Gunung Sebelumnya, warga ALat seberang terisolasi setelah jembatan darurat hanyut saat air sungai sangat deras. Untuk ke desa itu harus memutar lewat Desa Timan dengan jarak sekitar 2 kilometer dan atau ke Alat Ujung dengan jarak 500 meter. “Hari ini, jembatan darurat sudah selesai dibangun secara gotong royong,”ungkap Dayat, warga setempat kepada banjarmasin Menurut Dayat, sebenarnya tak hanya sekali ini jembatan darutar hanyut terbawa arus sungai. Tiap kali air sungai naik, dipastikan jembatannya hancur. Sebelumhnya juga dibuat jembatan dari bambu, larut, lalu dibangun lagai jembatan dari batang kelapa,”tambah Ilyasa, warga lainnya. Menurut Ilyasa, jembatan penghubung ini sangat penting, karena di Alat Seberang ada masjid yang menjadi tempat warga ALat melaksanakan salat Jumat. Baca juga Sumur Masih Tertutup Lumpur, Warga Desa Alat HST Terbantu Tim WASH PMI Pasok Air Tiap Hari Sedangkan Langgar Noorhidayah yang lenyap dan kini dibangunkan kembali oleh donator, belum selesai. Musala daruratpun hanya berkapasitas sekitar 20 orang. Desa ALat dan ALat Seberang sendiri dipisahkan oleh Sungai ALat. Warga berharap, pemerintah membangunkan kembali jembatan penguhubung kedua desa tersebut dengan konstruksi yang lebih kuat dan tahan banjir.
SINTANG- Pasca Jembatan Jempal ambruk dilintasi truk bermuatan 200 keping kayu, warga Desa Landau Bara, Kecamatan Kayan Hulu, Sintang, Kalimantan Barat (Kalbar) terpaksa gotong royong membuat
Giri Menang Suara NTB – Warga yang terdampak jembatan putus penghubung antara Dusun Telaga Lebur-Loang Batu melakukan gotong-royong membangun jembatan darurat. Dibantu oleh anggota DPRD Lobar Lalu Ivan Indaryadi, warga membuat jembatan darurat dari pohon kelapa dan kayu balok. Warga pun mendesak agar jembatan permanen segera Lebah Suren Nurdin mengatakan gotong-royong pembangunan jembatan darurat dilakukan warga setempat. “Kami bersama warga gotong-royong membangun jembatan darurat, kami dibantu bahan-bahan oleh Miq Dewan Lalu Ivan,” kata Nurdin, Rabu, 16 Februari darurat sejatinya sudah dibangun sehari setelah kejadian putusnya jembatan. Namun karena kondisi jembatan kurang representatif, karena dikhawatirkan berbahaya bagi pengendara. Dan jembatan itu tidak bisa dilalui kendaraan roda empat, maka warga membangun jembatan darurat yang jauh lebih representatif, sehingga warga yang mengendarai roda empat itu pun bisa mendesak agar Pemda segera membangun jembatan itu secara permanen, karena jembatan itu dibutuhkan oleh ratusan hingga ribuan warga yang tinggal di perbukitan. Tidak saja desa setempat, namun bagi warga desa itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang PUPR Made Arthadana mengatakan timnya sudah turun ke lokasi jembatan putus. “Kami sudah turun ke lokasi,” penanganan jembatan darurat, Pihaknya sudah koordinasi dan bersurat ke kepala BPBD dalam hal ini Sekda Dr. H. Baehaqi. Pihaknya mengusulkan anggaran untuk penanganan darurat tersebut. Sedangkan nanti untuk penanganan tergantung arahan pimpinan, apakah BPBD menyerahkan ke Dinas PUPR atau BPBD yang langsung mengerjakan. “Yang jelas secara aturan, prosedur kami sudah lakukan, kami bersurat,” kata penanganan jembatan darurat, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Pemdes Sekotong Tengah. Solusi yang dilakukan adalah warga melakukan gotong royong membangun jembatan darurat itu. Pihaknya sangat mengapresiasi langkah cepat Pemdes Sekotong Tengah bersama warga untuk pembangunan jembatan darurat itu. Ditanya terkait kapan dibangun jembatan permanen? Menurut dia, pastinya diupayakan agar bisa secepatnya. Namun tentu tergantung ketersediaan anggaran. Pihaknya sedang menghitung kebutuhan anggaran untuk pembangunan jembatan itu. Akan tetapi diperkirakan, itu sekitar di atas Rp 200 juta. her
. rfbb5vavvp.pages.dev/194rfbb5vavvp.pages.dev/840rfbb5vavvp.pages.dev/341rfbb5vavvp.pages.dev/991rfbb5vavvp.pages.dev/927rfbb5vavvp.pages.dev/582rfbb5vavvp.pages.dev/573rfbb5vavvp.pages.dev/15rfbb5vavvp.pages.dev/697rfbb5vavvp.pages.dev/810rfbb5vavvp.pages.dev/621rfbb5vavvp.pages.dev/963rfbb5vavvp.pages.dev/140rfbb5vavvp.pages.dev/521rfbb5vavvp.pages.dev/782
gotong royong membangun jembatan