Kali ini kakak kembali memposting salah satu princess Disney yaitu Putri Moana. Semoga posting dongeng cerita pendek putri Moana ini dapat kalian sukai. Di blog ini sudah banyak sekali dongeng Putri Disney yang telah kami posting. Adik-adik dapat menggunakan menu pencarian jika ingin menemukannya. Dongeng Cerita Pendek Putri Moana Koleksi Princess Disney Ini adalah cerita pendek tentang Putri Moana. Dahulu kala, hiduplah seorang gadis kecil yang cantik bernama Moana yang tinggal di Pulau Motunui. Bahkan ketika dia masih kecil, dia sangat menyukai laut. Dia juga suka mendengarkan cerita dari Nenek Tala. Cerita yang paling disukai Moana adalah tentang manusia setengah Dewa bernama Maui yang telah mencuri jantung pulau induk Te Fiti. Menurut Nenek Tala, Maui merusak keseimbangan alam dengan mencuri jantung pulau induk. Ayah Moana, Kepala suku Tui, percaya laut itu berbahaya. Penduduk pulau dilarang berlayar melewati terumbu karang! Tetapi Moana kecil merasakan hubungan yang kuat dengan lautan beserta semua makhluk yang berada di dalamnya. Dia selalu ingin membantu makhluk laut. Dan ternyata laut memperhatikan sehingga memberi Moana hadiah khusus. Ketika Kepala Tui membawa Moana, dia menjatuhkan hadiah itu. Untungnya, ada orang lain yang mengambilnya. Itu adalah nenek Tala! Dia percaya bahwa anugerah laut adalah jantung Te Fiti. Saat Moana tumbuh, dia bekerja keras untuk membantu memimpin rakyatnya dan mengikuti aturan ayahnya. Tetapi ketika Moana berusia enam belas tahun, Nenek Tala membawanya ke sebuah tempat. “Saatnya mengetahui takdir dirimu,” kata Nenek Tala. Dia membawa Moana ke gua tersembunyi yang penuh dengan kano kuno. Saat Moana mulai bermain drum, BAM! BAM! BAM! dia bisa merasakan roh leluhurnya. Mereka adalah pencari jalan-penjelajah di lautan. Nenek Tala berharap agar Moana melakukan perjalanan melintasi lautan, menemukan Maui, dan memulihkan hati Te Fiti. Jadi, dengan hati yang aman di dalam kalungnya, Moana berlayar. Namun berlayar di lautan terbuka bukanlah hal yang mudah bagi Moana – terutama saat badai melanda! Moana dan kapalnya terdampar di pulau yang jauh ketika dia bertemu Maui si setengah dewa! Dia tidak seperti yang diharapkan Moana. Maui mencuri perahu Moana. Tetapi ketika dia mencoba untuk berlayar, lautan memastikan Moana pergi bersamanya. Laut ingin mereka bekerja sama. Maui berjanji akan membantunya mengembalikan hati Te Fiti hanya jika Moana membantunya menemukan pancing ajaibnya. Tapi pertama-tama, mereka harus melewati Kakamora, pasukan bandit liar berpakaian kelapa. Kemudian, mereka harus terjun ke Lalotai, alam monster. Berpikir cepat, Moana menipu Tamatoa, monster kepiting dan dia dan Maui mengambil kail yang hilang. Sepanjang jalan, Maui mengajari Moana cara menemukan arah menggunakan matahari, bintang, bulan, dan arus laut untuk bernavigasi. Dan ketika perjalanan menjadi terlalu sulit, roh Nenek Tala kembali. “Ketahuilah siapa dirimu yang ditakdirkan,” roh Nenek berkata pada Moana. Ketika Moana dan Maui akhirnya mencapai Te Fiti, ibu pulau itu telah pergi. Sebaliknya, ada monster lava bernama, Te Ka. Maui dan Moana mencoba segalanya, tetapi mereka tidak dapat mengalahkan Te Ka. Kemudian Moana punya ide. Memanggil semua keberaniannya, Moana memberikan hati kepada Te Ka dan Te Ka teringat akan siapa dia seharusnya… Dia adalah Te Fiti! Dengan jantungnya yang dipulihkan, Te Fiti bersemi kembali. Dunia kembali seimbang. Moana dan Maui mengucapkan selamat tinggal. Perjalanan mereka bersama pun selesai. Maui berubah menjadi elang dan terbang menjauh. Sudah waktunya Moana kembali ke bangsanya. Gadis muda dari Pulau Motunui sekarang tahu persis siapa dia sebenarnya. Dia adalah seorang putri, pemimpin, dan pencari jalan. Dia adalah Moana. Baca juga dongeng cerita Putri Disney lainnya pada posting kami berikut ini Cerita Dongeng Anak Pendek Putri Merida Bahasa Inggris & TerjemahanCerita Dongeng Putri Tidur dan 3 Peri Kisah Disney Princess AuroraCerita Dongeng Singkat Terbaik dari Disney Artikel dan VideoDongeng Putri Disney Pocahontas Cerita Princess Inggris n TerjemahDongeng Pangeran Kodok dan Putri Tiana Cerita The Frog Prince DisneyDongeng Beauty and the Beast Indonesia Cerita Princess Disney BelleDongeng Cerita Rakyat Putri Duyung dan Lumba-lumbaCerita Dongeng Putri Tidur Dan Pangeran Adolf Jerman5 Cerita Pendek Putri Agar Anak Tidur dengan Cara Menyenangkan Sumber
Cerita pangeran kodok adalah salah satu dongeng klasik dari buku yang dibuat oleh Grimm Bersaudara Mengenai Brothers Grimm baca artikel kami Dongeng Cerita Putri Tidur Yang Sebenarnya Versi Brothers Grimm. Dongeng ini diceritakan di Indonesia sudah sejak lama. Banyak film kartun yang mengangkat dongeng pengeran kodok dan putri bungsu. Kali ini kami menyajikan dongeng dunia terpopuler ini untuk adik-adik semua. Selamat membaca. Dongeng Cerita Pangeran Kodok dan Putri Bungsu Dari Buku Cerita Rakyat Brothers Grimm Pada suatu masa, hiduplah seorang raja dan putri-putrinya yang cantik jelita. Putri termuda paling cantik di antara putri-putri lainnya. Di dekat istana, terdapat hutan yang rimbun dengan pepohonan. Salah satu pohon di hutan itu memiliki daun berbentuk hati. Di bawah pohon tersebut, terdapat sumur yang jarang diketahui orang. Saat cuaca panas, hutan tersebut sering di datangi putri termuda. Dia sangat senang bermain di sana dengan bola emasnya. Biasanya, dia akan melempar-lemparkan bola ke atas, lalu ditangkapnya kembali. Suatu ketika, karena Putri kurang hati-hati, bola emas itu tergelincir tepat di tanah dekat sumur. Perlahan, bola emas itu bergulir dan jatuh tepat ke dalam sumur. Mengetahui hal itu, Putri sangat bersedih dan menangis. Namun, tiba-tiba sang putri mendengar suara aneh. “Putri yang cantik jelita, mengapa kamu menangis?” tanya suara tersebut. “Aku menangis karena bola emasku terjatuh ke dalam sumur saat aku memainkannya tadi,” jawab Putri sambil menangis tersedu-sedu. Putri pun kebingungan. Siapa yang berbicara dengannya, padahal tak ada seorang pun di sana selain dirinya. Putri terus melihat ke sekelilingnya. Namun. hanya ada seekor kodok di sana. “Apakah kamu yang baru saja berbicara denganku?” tanya Putri dengan heran. “Tenang saja, Putri. Aku akan mengambilkan bola emas itu untukmu. Tetapi, jika aku berhasil, apa yang akan kamu berikan padaku?” ucap si kodok. “Aku akan berikan apa pun yang kamu inginkan. Mutiara, perhiasan, atau bahkan emas yang kupakai ini, dengan senang hati akan kuberikan padamu,” jawab Putri. “Baiklah. Aku juga ingin kamu dengan senang hati menyukaiku sebagai teman bermain, dan memperbolehkanku untuk makan bersama denganmu. Tentunya dengan piring emasmu. Aku ingin minum dari satu gelas untuk kita berdua. Aku pun ingin bisa tidur di ranjang indahmu. Jika kamu berjanji akan mengabulkan semua keinginanku ini, aku akan mengambilkan bola emas itu untukmu,” kata si kodok. “Baiklah. Aku berjanji akan melakukan semua hal yang kamu inginkan itu,” ujar Putri tanpa pikir panjang. Setelah mendengar janji Putri, si kodok segera mengambilkan bola emas yang terjatuh. Beberapa saat kemudian, si kodok keluar dari sumur sambil membawa bola emas kesayangan Putri. Betapa gembiranya Putri. Tapi, Putri tampaknya lupa dengan janjinya kepada si kodok. Tanpa menghiraukan si kodok, ia meninggalkan sumur begitu saja. Keesokan harinya, saat Putri sedang makan bersama dengan Raja. terdengar suara yang memanggil-manggil dari luar. “Putri termuda, bukakan pintu untukku,” ucap suara tersebut. Putri pun bergegas membuka pintu. Saat dia melihat seekor kodok di hadapannya, dia langsung menutup pintu. Dengan perasaan gelisah, Putri kembali duduk di kursinya. “Ada apa denganmu, anakku?” tanya Raja yang melihat kecemasan di wajah Putri. “Tidak, aku tidak apa-apa. Tadi ada kodok yang berusaha masuk,” jawab Putri dengan gugup. “Lalu, apa yang kodok itu inginkan?” tanya Raja kembali. “Oh, Ayahanda… Saat aku bermain dengan bola emasku, tiba-tiba bola itu tergelincir dari tanganku dan jatuh ke dalam sumur. Saat aku menangis, si kodok datang dan berusaha menolongku. Tapi, dia mengajukan berbagai persyaratan. Kupikir dia tak akan datang kemari, karena tak mungkin kodok meninggalkan air,” jawab Putri dengan tertunduk sedih. Untuk kedua kalinya, si kodok mengetuk pintu. “Putri Raja yang termuda, biarkan aku masuk! Apa yang pernah kamu janjikan kepadaku?” teriaknya. “Biarkan dia masuk. Kamu harus penuhi janjimu,” ujar Raja kepada putrinya. Dengan terpaksa, Putri membuka pintu. Ia membiarkan si kodok masuk. Kodok lalu melompat dan mengikuti Putri. Tibalah mereka di meja makan. “Putri, bisakah kamu mengangkatku agar aku duduk bersamamu? Dan tolong piringmu dekatkan lagi denganku,” pinta si kodok. Dengan wajah murung, Putri menuruti permintaan si kodok. “Terima kasih, Putri. Aku sangat senang. Tetapi, aku lelah. Tolong bawa aku ke kamarmu. Aku ingin beristirahat di ranjang indahmu,” kata si kodok. Awalnya Putri merasa enggan. Dia hanya terdiam di kursinya. Namun, ayahnya terus mendesaknya untuk membawa si kodok ke kamar Putri. Dengan mata berkaca-kaca, Putri akhirnya membawa kodok itu. Ditaruhlah kodok itu di sudut kamar Putri. Karena Putri juga merasa lelah, ia pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang. “Putri, aku pun ingin tidur sepertimu. Angkatlah aku. Jika tidak. aku akan memberitahukan hal ini kepada ayahandamu,” celetuk si kodok. “Diam kamu, kodok cerewet!” teriak Putri. Dengan marah. Putri melemparkan kodok itu ke tembok hingga terjatuh ke Iantai. Tiba-tiba… Olala, ternyata kodok tersebut berubah menjadi pangeran yang amat tampan. Putri pun sangat kaget dibuatnya. Pangeran pun menceritakan semuanya. Rupanya, ia telah disihir oleh seorang penyihir menjadi seekor kodok. Putri yang melihat Pangeran, seketika jatuh hati kepada Pangeran. Raja pun menikahkan putri termudanya itu dengan Pangeran. Sebuah kereta kencana sudah datang di istana, siap membawa Putri dan Pangeran ke kerajaan Pangeran. Tampak delapan ekor kuda menarik kereta tersebut, dan ada pula pelayan Pangeran yang bernama Henry. Di tengah perjalanan, Pangeran mendengar ada sesuatu yang patah pada keretanya. “Henry, coba kamu lihat. Mungkin ada roda kereta yang patah,” perintah Pangeran. “Bukan, Pangeran. Itu hanya sebuah ikatan rantai. Akhirnya, aku bisa terbebas dari ikatan itu yang sekian lama telah mengikat hatiku yang patah.” ujar Henry. Ternyata selama Pangeran dikutuk, Henry telah mengikat hatinya dengan rantai. Ia melakukan hal itu agar ikut merasakan penderitaan Pangeran. Kini, kutukan itu telah hilang, sehingga rantai tersebut pun patah. Sungguh. Henry merasa amat bahagia. Pesan moral dari Cerita Dongeng Pangeran Kodok adalah apa pun alasannya, janji harus ditepati, ya. Baca dongeng dunia terbaik kami lainnya pada kategori berikut ini Category Dongeng Dunia Cerita Dongeng Rapunzel Gadis Berambut Panjang Asli Brothers GrimmDongeng Pendek Dari Afrika Anak Pemanggil HujanCerita Rakyat dan Dongeng Anak TerbaruDongeng Cerita Tentang Kejujuran Singkat untuk AnakDongeng Bergambar Sebelum Tidur Jangan Suka MencuriDongeng Cerita Tradisional dari Cina dengan Hikmah TerbaikDongeng Pendek Sebelum Tidur untuk AnakCerita Dongeng Pangeran Matahari dan Bulan serta Pesan Moralnya
- Ξиկоψивр эኯеба
- ጿδуд ጪኞμ
- Գաφон ж ս ይрαሮа
- Οጊоքуκит ዜтим
- Ոτθвኯπե էкл ևծо
- Чፁτ τιզ
- Уከ иг юбоሐυሧаዱ ըвωጎусэнт
- Εχኀг χοру дуፓи
- Е еш ሼже
DONGENGPUTRI TIDUR DAN PANGERAN - BACAAN CERITA DONGENG ANAK. Putri Cantik yang Tertidur | KONDOSAN Bahasa Indonesia | Cerita Kartun Anak Anak - Dongeng Anak 4K - YouTube Cerita Dongeng Pendek Putri Tidur Dari Negara Jerman | PDF. FAKTA Gadis yang Dijuluki ‘Si Putri Tidur’, Tertidur hingga 2 Bulan Kemudian Hilang Ingatan
Cerita dongeng biasanya berkaitan dengan magis atau kutukan. Misalnya saja dongeng Pangeran Ikan. Dongeng tersebut cukup menarik tuk kamu simak. Kisah lengkapnya ada di artikel ini. Yuk, baca langsung!Kamu sedang mencari dongeng anak-anak yang kisahnya seru dan mengandung pesan moral? Nah, dongeng Pangeran Ikan bisa kamu jadikan sebagai salah satu pilihan, loh. Kamu udah pernah baca kisahnya?Secara singkat, dongeng ini mengisahkan tentang seorang pangeran tampan dan baik hati yang dikutuk menjadi seekor ikan. Lalu, ia pun dipelihara oleh seorang ratu yang tak mempunyai bagaimana bisa sang pangeran mendapatkan kutukan? Akankah ia kembali menjadi pangeran tampan? Kalau penasaran, tak perlu ke mana-mana lagi, mending langsung saja simak ulasannya di artikel ini! Alkisah, pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan di negeri nan jauh. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang Raja dan Ratu. Mereka memiliki dua anak laki-laki. Meski kakak adik, wajah mereka sangatlah berbeda. Si sulung bertubuh pendek dan wajahnya sangatlah buruk rupa. Ia hanya memiliki satu mata yang berada di tengah dahinya. Sedangkan sang adik sangat tinggi dan tampan serta bersikap layaknya pangeran. Karena perbedaan tersebut, sang Raja dan Ratu jadi pilih kasih. Mereka hanya menunjukkan kasih dan sayang kepada si Bungsu. Saat ada pertemuan di kerajaan, sang Raja meminta si Sulung untuk bersembunyi. Ia malu punya anak bermata satu. Pada suatu hari, Raja berkata pada si Bungsu bahwa dirinyalah yang kelak meneruskan tahta sang ayah. “Anakku, kelak kau yang akan menggantikanku menjadi Raja,” ucapnya. Akan tetapi, Bungsu sempat menolak. Ia tak ingin melukai perasaan kakaknya. Sebab, seharusnya yang meneruskan jabatan Raja adalah anak pertaama. “Tapi, Ayah. Kenapa tidak kakak saja yang ayah pinta untuk menjadi Raja?” ujar si Bungsu. “Nak, negeri ini tak akan menuruti perkataan seseorang yang hanya memiliki satu mata. Mereka justru akan meledek kakakmu,” ujar sang Raja. Mendengar penjelasan sang ayah, Bungsu pun mengangguk. Di sisi lain, rupanya si Sulung mendengar percakapan adik dan ayahnya. Ia merasa sakit hati dan marah dengan perkataan sang ayah. “Kerajaan ini harus jadi milikku! Aku yang berhak mendapatkannya!” geram si Sulung. Baca juga Dongeng Beauty and the Beast Si Cantik dan Si Buruk Rupa Beserta Ulasannya, Cerita Seorang Putri Cantik Jelita yang Disekap Monster Jahat Sulung Mengatur Rencana Usai mendengar ucapan sang ayah dan adiknya, Sulung menemui istrinya yang juga penyihir itu. Tentu saja sang istri tak terima bila tahta raja tidak diteruskan oleh suaminya. Mereka pun membuat rencana besar. Sang istri mengundang Raja, Ratu, dan adik iparnya makan malam bersama. Saat mereka sedang asyik makan, sang Istri berbisik pada suaminya, “Selesai makan, ajaklah adikmu duduk di kursi yang menghadap sungai. Lalu, aku akan menyihirnya menjadi ikan dan buanglah ia ke dalam sungai. Dengan begitu, kamu bisa menjadi penerus kerajaan.” Si Sulung jelas setuju dengan ide istrinya itu. Tak lama kemudian, makan malam pun selesai. Sulung mengajak adiknya untuk duduk di kursi yang menghadap sungai. Lalu, istri si Sulung menaburkan serbuk ajaib di kepala Bungsu. Seketika si Bungsu berubah menjadi seekor ikan kecil. Si Sulung lalu menghanyutkannya ke dalam sungai sambil tertawa jahat. “Aku akan menjadi penguasa negeri ini,” teriaknya. Bungsu terus-terusan menangis. Ia tak menyangka bila kakaknya tega menyihir dirinya menjadi seekor ikan. Bungsu pun berenang jauh meninggalkan sungai di istana. Ia tak ingin lagi berjumpa dengan kakaknya. Pada suatu pagi, ia tertangkap oleh jala seorang nelayan. Nelayan tersebut menjual ikan-ikan yang ia tangkap ke istana. Bungsu hanya bisa pasrah. “Apakah aku akan berakhir menjadi santapan manusia?” ucapnya sambil menangis. Seorang koki di dapur istana tak tega untuk membunuh ikan kecil yang sebenarnya si Bungsu itu. “Ikan ini terlalu kecil untuk dimakan. Lagipula, ia tampak sangat indah. Aku akan memberikannya pada Ratu Gianna sebagai hadiah,” ujar koki istana itu. Rupanya, ratu di istana tersebut tak memiliki anak. Sudah lama sang Ratu Gianna mendambakan seorang anak, tapi Tuhan belum memberikannya. Dipelihara oleh Sang Ratu Koki itu pun menempatkan si Bungsu pada akuarium kecil dan memberikan pada sang Ratu Gianna. Respon sang Ratu sangatlah positif. Ia senang mendapatkan teman baru, meskipun itu hanyalah seekor ikan kecil. “Terimakasih telah memberiku ikan yang lucu ini. Aku akan merawat dan menjaganya seperti anakku sendiri,” ujar sang Ratu pada koki kerajaan. “Hai, Ikan kecil. Aku akan memberimu nama Nino. Kau akan kuanggap seperti anakku sendiri. Karena itu, kau adalah Pangeran Nino,” ucap sang Ratu Gianna. “Terima kasih, Ratu telah menganngapku seperti anakmu,” jawab Bungsu yang rupanya bisa bicara itu. Betapa terkejut sang Ratu mendengar ikan kecil itu menjawab perkataannya. “Rupanya, kau bisa bicara ikan kecil?” tanyanya. Lalu, Pangeran Nino menjawab bahwa dirinya adalah ikan ajaib. Ia ingin melupakan jati dirinya yang sesungguhnya. “Lebih baik aku ikhlaskan saja kondisi ini. Tak ada salahnya menjadi ikan,” ucapnya dalam hati. Setiap hari, Ratu Gianna dan Pangeran Nino mengobrol dengan asyik. Namun, tubuh sang Pangeran terlalu cepat tumbuh. Belum ada seminggu, akuariumnnya sudah tak muat. Ratu pun meletakkannya pada sebuah kolam besar yang airnya sangat jernih. Terus Tumbuh dan Semakin Besar Namun, beberapa hari kemudian, Nino tak bisa berenang di kolamnya. Badannya terus membesar dan memanjang hingga kolam pun tak muat lagi. Lalu, Ratu membuat kolam yang sangat besar di dalam istana. Untuk memindahkan Nino dari kolam kecil ke kolam besar, Ratu Gianna mengadakan pesta yang meriah. Ia ingin memperkenalkan Pangeran Nino pada warga di negeri yang ia pimpin. “Apakah kau senang dengan kolam barumu, Nino?” tanya sang Ratu. “Tentu saja aku senang. Airnya sangatlah segar,” ujar Nino. Setelah sebulan lamanya terus bertumbuh, tiba-tiba saja tubuh Nino tak bertambah besar lagi. Ikan yang awalnya mungil itu akhirnya menjadi makhluk yang sangat besar. Ukurannya sama dengan pria dewasa. Untuk ukuran ikan, tentu saja ia terlihat sangat mengerikan. Lalu, muncullah rumor di kalangan masyarakat. Mereka beranggapan Ratu Gianna memelihara seekor monster yang suka menyantap daging manusia. Karena rumor tersebut, banyak orang yang diam-diam melempari Pangeran Nino batu. Tak ingin terluka, Pangeran Nino pun sering bersembunyi di sudut kolam. Ia tak berani berenang-renang di tengah kolam. Ratu sedih mendapati pangeran selalu bersembunyi di sudut kolam. Lalu, ia berencana mencarikan istri untuk Pangeran Nino. “Nino, bagaimana kalau aku mencarikanmu seorang gadis muda untuk menjadi istrimu?” tanyanya. “Tidak perlu, Ratu. Tak akan ada manusia yang mau menikah denganku,” jawabnya. “Tapi, kau butuh teman hidup. Aku sudah semakin tua. Bagaimana kalau aku meninggal? Kamu akan sendirian,” jelas Ratu Gianna. “Kau tak akan menemukan orang yang mau menikah denganku, Ratu. Percuma saja mencari,” jawab Nino putus asa. “Aku akan berusaha dan mencoba berbagai cara,” ucap Ratu yakin. Ratu Gianna Mengadakan Sayembara Pada suatu hari, Ratu Gianna mengutus para pengawal untuk mencari gadis yang mau menikah dengan Pangeran Nino. Namun, tak ada satu pun gadis yang menerima tawaran menjadi menantu sang Ratu. Mereka percaya bila ikan itu adalah monster mengerikan yang memakan manusia. Meski telah mendapatkan banyak penolakan, Ratu Gianna tak menyerah begitu saja. Ia lalu membuka sayembara, “Barang siapa yang mau menikah dengan Pangeran Nino dan menjadi menantuku, maka ia dan keluarganya akan mendapatkan hadiah berlimpah berupa uang dan emas.” Sayembara itu terdengar hingga ke seluruh penjuru negeri. Di sebuah negeri yang berada di utara, tinggallah seorang janda tua yang sangat keji. Ia memiliki seorang anak perempuan bernama Karin yang ia perlakukan semena-mena. Ketika mendengar sayembara tersebut, Janda tua itu pun merasa gembira. “Dengan menyerahkan anakku pada Ratu, maka aku akan menjadi orang yang kaya raya,” ucapnya dalam hati. Lalu, si Janda menemui pengawal istana. “Tuan, aku rela bila anakku menikah dengan seekor ikan. Aku yakin anakku juga akan menyetujuinya. Karena itu, jemputlah anakku di sungai. Ia sedang mencuci baju. Bawalah ia ke istana. Lalu, berikan aku hadiah sesuai yang Ratu janjikan,” ucap Janda. Para utusan istana itu langsung menuju sungai. Mereka hendak membawa Karin ke istana. Namun, Karin menolak. “Aku tak ingin menjadi istri seorang ikan,” teriak Karin. “Kami membawamu ke istana atas izin ibumu. Bahkan, ia yang meminta kami untuk membawamu ke istana,” ucap para pengawal. “Benarkah ibuku yang memintaku menjadi menantu Ratu?” tanya Karin. “Untuk apa kami berbohong. Mungkin saja ibumu mengincar hadiah yang akan Ratu berikan. Artinya, kau telah dijual kepada kami. Hahaha,” ujar para pengawal sambil tertawa. Menemui Sahabat Karin sangat sedih dan kecewa karena sang ibu tega menjual dirinya. Setelah berpikir sejenak, akhirnya ia memutuskan tuk mau dibawa ke istana. “Baiklah, aku mau ke istana. Tapi, izinkan aku untuk berpamitan dengan sahabatku dulu,” ucap Karin. Ia lalu berjalan ke sebuah gua dekat sungai. Rupanya, sahabatnya adalah seekor ular berkepala tujuh. “Ular, aku kemari untuk berpamitan. Ibuku memaksaku menikah dengan seekor ikan besar. Aku dengar, ikan itu seperti monster yang akan memakan manusia,” ucapnya sambil menangis. “Sahabatku, Karin. Tak usah menangis. Ikan itu sebenarnya bukanlah monster. Ia sebenarnya adalah seorang pangeran taman yang terkena sihir jahat. Mau tahu cara menghilangkan sihir yang menimpa ikan itu?” ucap Ular itu menenangkan Karin. “Benarkah ia bukan monster? Lantas, bagaimana cara menghilangkan sihirnya?” tanya Karin. “Aku akan memberimu tiga buah batu kerikil. Sebelum menikah dengannya, duduklah di tepi kolam. Saat ia muncul di permukaan, lemparkan satu buah batu kerikil ke dalam mulutnya. Maka ia akan tenggelam. Begitu seterusnya sampai batu ketiga. Tapi, jangan sampai kamu ketiduran, ya,” jelas Ular itu. Dengan perasaan sedikit tenang, Karin menerima tiga butir kerikil itu. Ia lalu membawa kerikil itu ke dalam sakunya. Kemudian, para pengawal membawa Karin ke istana. Sesamapainya di istana, Ratu Gianna menyambut Karin dengan suka cita. Ia memberi Karin pakaian dan perhiasan yang indah. Lalu, ia membawanya ke tepi kolam. “Karin, di kolam ini calon suamimu tinggal. Aku menganggapnya seperti anakku sendiri. Sebelum aku menikahkan kalian, kuharap kalian bisa saling berkenalan dulu,” ujar Ratu Gianna. Keajaiban Pun Terjadi Dengan perasaan sedikit cemas, Karin duduk di tepi kolam. Lalu, muncullah Pangeran Nino yang tubuhnya besar dan membuat Karin takut. Saat Nino hendak bicara, Karin langsung melemparkan batu kerikil kedalam mulutnya. Hal itu membuat Nino Tenggelam. Beberapa menit kemudian, Nino muncul lagi ke permukaan. Dengan cepat, Karin melemparkan batu kerikil ke dalam mulut ikan itu. Nino kembali tenggelam. Sekarang, Karin hanya punya satu kerikil. “Bagaimana kalau kerikil ini habis? Apa yang harus aku lakukan? Kata Ular ikan ini adalah pangeran tampan, tapi kenapa ia tak kunjung berubah?” ucap Karin dalam hati. Ia sangat cemas. Tak lama kemudian, Pangeran Nino kembali ke permukaan. Dengan sekuat tenaga, Karin melemparkan batu ke Nino. Namun, kali ini Karin tak tetap sasaran. Batu itu tak masuk ke mulut ikan, tapi mengenai siripnya. Tiba-tiba, ikan besar itu berubah menjadi pangeran yang amat tampan. “Terimakasih telah memusnahkan sihir yang mengubahku menjadi seekor ikan,” ujar Pangeran Nino. Karin tercengang dengan ketampanan sang pangeran. Ikan yang tadinya menyeramkan, berubah menjadi pria berwajah tampan. Lalu, mereka pun menghabiskan malam di bawah sinar bulan. Nino menceritakan semua yang terjadi dalam hidupnya. Keesokan harinya, Ratu Gianna terkejut mendapati ikan yang ia rawat berubah menjadi pangeran tampan. Ia pun segera menikahkan Nino dan Karin. Pangeran Nino lali menjadi Raja menggantikan Ratu Gianna. Mereka pun hidup bahagia. Sementara itu, kakak Nino alias si Sulung rupanya mengalami kehancuran. Sang Ayah terpaksa mengangkatnya sebagai Raja. Namun, Sulung tak memimpin dengan benar. Ia kerap bertindak semena-mena. Oleh sebab itu, para warga melakukan pemberontakkan. Mereka ingin Sulung lengser dari jabatannya. Lalu, terkuaklah fakta bahwa istri si Sulung telah menyihir si Bungsu menjadi seekor ikan. Diasingkanlah Sulung dan istrinya ke hutan belantara yang sangat terpencil. Baca juga Cerita Rakyat Karang Nini dan Bale Kambang dari Jawa Barat Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Kesetiaan Seorang Istri Unsur Intrinsik Cerita Pangeran Ikan seru banget, kan? Untuk menambah wawasanmu, yuk, baca dulu unsur intrinsik dari dongeng tentang pangeran dan putri ini! Dari tema hingga pesan moral, berikut ulasannya; 1. Tema Tema atau inti cerita dongeng ini adalah tentang seorang pangeran yang disihir menjadi ikan oleh kakaknya sendiri. Alasannya tak lain dan tak bukan adalah karena iri hati dan kecemburuan. 2. Tokoh dan Perwatakan Sumber Youtube – Indonesian Fairy Tales Ada beberapa tokoh utama dari cerita dongeng Pangeran Ikan. Tokoh protagonisnya tentu saja adalah si Bungsu yang kemudian berubah menjadi Pangeran Nino, Karin, dan Ratu Gianna. Sementara tokoh antagonisnya adalah Raja, si Sulung dan istrinya, serta Janda tua. Si Bungsu alias Pangeran Nino digambarkan sebagai pemuda yang tampan dan bijak. Karenanya, Raja memilihnya untuk menggantikan tahtanya di kemudian hari. Ratu Gianna adalah seorang wanita baik yang kesepian karena tak memiliki suami dan anak. Ia lalu merawat dan membesarkan Pangeran Nino dengan sepenuh hati. Lantas, kenapa Raja termasuk dalam tokoh antagonis? Sebab, ia memberikan kasih sayang yang berbeda pada kedua anak laki-lakinya. Hanya karena si Sulung punya kekurangan, bukan berarti ia layak mendapatkan perlakuan yang tak pantas. Seandainya Raja memperlakukan Sulung dengan penuh kasih sayang, Sulung mungkin menerima bila adiknya yang terpilih menjadi penerus tahta. Karena diperlakukan tak adil, maka Sulung tumbuh menjadi sosok yang bersikap iri hati dan penuh kebencian. 3. Latar Cerita dongeng Pangeran Ikan menggunakan beberapa latar tempat. Di antaranya adalah istana yang tak disebutkan lokasinya, sungai, kerajaan milik Ratu Gianna, kolam ikan, dan gua. 4. Alur Cerita Dongeng Pangeran Ikan Alur cerita dongeng yang berakhir romantis ini adalah maju atau progresif. Cerita bermula dari si Sulung yang mendengar percakapan antara ayah dan adiknya. Ia merasa diperlakukan tidak adil karena si Bungsu yang dipilih menjadi penerus tahta raja. Diprakarsai oleh hal tersebut, istri si Sulung yang merupakan seorang penyihir pun mengubah Bungsu menjadi seekor ikan. Bungsu yang berenang jauh meninggalkan istana pun ditemukan oleh seorang nelayan. Ia lalu dipelihara oleh Ratu Gianna yang tak punya anak. Ratu memberinya nama Pangeran Nino. Ia menganggap Nino seperti anak sendiri. Sayangnya, tubuh Pangeran Nino tumbuh dengan sangat cepat. Ia berhenti tumbuh saat tubuhnya sudah seukuran pria dewasa. Tentu saja ukuran tersebut sangatlah besar untuk seekor ikan. Orang-orang lalu menyebarkan rumor bahwa Pangeran Nino sebenarnya adalah monster yang menyeramkan. 5. Pesan Moral Pesan moral apa saja, nih, yang bisa kamu petik dari cerita dongeng Pangeran Ikan ini? Dongeng sebelum tidur yang cukup panjang ini mengandung beberapa amanat. Pertama, orang tua tak seharusnya memberikan kasih sayang yang berbeda kepada anak. Setiap anak berhak mendapatkan sikap dan perlakuan yang sama dari orang tuanya. Hanya karena punya kekurangan, tak seharusnya anak diasingkan dan mendapatkan perlakuan yang tak layak. Amanat berikutnya, janganlah kamu berbuat jahat karena merasa iri hati. Setiap orang mungkin pernah merasa iri pada pencapaian seseorang, tapi, jangan sampai hal itu membuatmu berbuat jahat. Ketiga, orang yang tulus akan mendapatkan kebahagiaan. Seperti halnya Ratu Gianna yang tulus merawat ikan kecil. Lalu, ikan itu membawa berkat dan kebahagiaan dalam hidupnya. Pesan terakhir adalah jadilah orang yang mudah memaafkan dan tak pendendam. Itulah sikap dari Pangeran Nino. Meski sempat sedih karena berubah menjadi ikan, pada akhirnya ia menerima nasibnya dan tak dendam pada sang kakak. Tak hanya unsur instrinsik, cerita dongeng Pangeran Ikan ini juga memiliki unsur ekstrinsik. Di antara unsur ekstrinsiknya adalah nilai ketuhanan, sosial, budaya, dan moral dari lingkungan di sekitar. Baca juga Legenda Minang Cindua Mato Beserta Ulasan Lengkapnya, Kisah Pemuda Pemberani Dalam Membela Kebenaran Fakta Menarik Meski ceritanya cukup panjang, dongeng Pangeran Ikan ini tak punya banyak fakta menarik yang bisa kami paparkan. Hanya ada satu fakta menariknya yang telah kami paparkan berikut; 1. Ada Versi Lain Dongeng memang pada umumnya punya beragam versi, begitu pun dengan Pangeran Ikan. Ada beragam versi cerita yang tersebar di dunia maya. Secara garis besar, kisahnya tetap sama, yakni tentang pangeran yang disihir menjadi ikan. Namun, beberapa versi menampilkan detail kisah yang berbeda. Ada satu versi yang mengisahkan tentang seorang Ratu dan Raja di negeri Arab yang tak kunjung mendapatkan anak. Mereka gemar memakan ikan. Suatu hari, koki kerajaan menemukan ikan kecil yang tampak manis. Ia pun memelihara ikan itu. Ratu jatuh hati pada ikan yang dipelihara sang koki. Lalu, koki menyerahkan ikan itu pada sang Ratu. Lambat laun, ikan tumbuh semakin besar. Ratu membuatkannya kolam yang sangat besar agar ikan yang ia anggap pangeran itu bisa leluasa. Setelah itu, Pangeran Ikan menemukan cinta sejatinya, yakni seorang putri. Cinta sejati itulah yang membuatnya berubah lagi menjadi pangeran tampan. Baca juga Kisah Putri dan Kacang Polong Beserta Ulasan Lengkapnya, Dongeng Seorang Pangeran yang Mencari Putri Sejati Bacakan Dongeng Pangeran Ikan Pada Anak-Anak Itulah tadi cerita dongeng Pangeran Ikan beserta ulasan seputar unsur intrinsik, pesan moral, dan fakta menariknya. Ceritanya seru banget, kan? Kalau kamu suka, bagikan dan bacakan kisah ini pada adik, teman, atau mungkin anak-anakmu. Kalau ingin membaca kisah lainnya, langsung saja telusuri kanal Ruang Pena. Ada banyak, loh, cerita yang bisa kamu baca. Misalnya saja seperti dongeng tentang Putri Tidur, Si Cantik dan Si Buruk Rupa, Cici dan Serigala, serta masih banyak lainnya. Selain dongeng, ada banyak pula cerita rakyat atau legenda Nusantara. Selamat membaca! PenulisRinta NarizaRinta Nariza, lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, tapi kurang berbakat menjadi seorang guru. Baginya, menulis bukan sekadar hobi tapi upaya untuk melawan lupa. Penikmat film horor dan drama Asia, serta suka mengaitkan sifat orang dengan zodiaknya. EditorKhonita FitriSeorang penulis dan editor lulusan Universitas Diponegoro jurusan Bahasa Inggris. Passion terbesarnya adalah mempelajari berbagai bahasa asing. Selain bahasa, ambivert yang memiliki prinsip hidup "When there is a will, there's a way" untuk menikmati "hidangan" yang disuguhkan kehidupan ini juga menyukai musik instrumental, buku, genre thriller, dan misteri. Halamanini berisi kumpulan dongeng untuk anak, yang cocok untuk dibacakan sebagai dongeng sebelum tidur. Cerita dongeng pendek dapat dibaca sendiri oleh anak-anak, atau dibacakan oleh para orang tua. Sang Pangeran & Putri mendekati kodok tersebut dan memperhatikanya.