MertuaEdan. Namaku Roni, usia 30 tahun. Aku menikahi Niken, istriku dua tahun lalu dan kini Niken sedang hamil tua. Niken adalah anak tertua dari dua bersudara, usianya kini 25 tahun. Karena kehamilan ini adalah yang pertama, maka Niken sengaja pindah ke rumah ibunya untuk mendapatkan bimbingan dan bantuan pada saat persalinannya kelak.
MEJAQQ - Ibu mertuaku umurnya belum terlalu tua baru sekitar 45th. Dulunya baru umur 18 tahun dia sudah kimpoi. Ibu mertuaku bentuk tubuhnya biasa-biasa saja malah boleh dikatakan langsing dan singset seperti perawan. Tak heran sebab hingga kini ia masih mengkonsumsi jamu untuk supaya selalu awet muda dan cerita ketika istriku baru melahirkan anak pertama dan aku harus puasa selama sebulan lebih. Bisa dibayangkan sendiri bagaimana pusingnya aku. Hingga suatu saat aku mengantar Ibu mertuaku pulang dari menengok cucu pertamanya itu. Aku biasa mengantarnya dengan motorku. Namun kali itu turun hujan ditengah perjalanan. Karena sudah basah kuyup dan hari sudah menjelang tengah malam aku paksakan untuk menerobos hujan yang deras MejaQQSetiba dirumah aku ingin segera membersihkan badan lalu menghangatkan badan. Di rumah itu hanya ada aku dan Ibu mertuaku karena kakak iparku tinggal ditempat lain. Sedangkan adik iparku yang biasa menemani Ibu mertuaku dirumah itu untuk sementara tinggal dirumahku untuk menjaga istriku.“Kamu mandi aja deh sana, Her” Kata Ibu mertuaku menyuruhku mandi“Ah . . nggak usah . . Ibu duluan deh” Kataku menolak dan menyuruhnya agar lebih dulu“Udah . . Ibu disini aja” Kata Ibu mertuaku yang memilih tempat cuci baju dan cuci piring diluar kamar mandi . Karena disitu juga ada air keran.“Yah . . udah deh” Kataku sambil mendahuluinya masuk ke kamar waktu itu agak remang-remang karena lampu penerangannya hanya lampu bohlam 5 watt. Aku iseng ingin tahu bentuk tubuh Ibu mertuaku yang sebenarnya ketika ia telanjang bulat. Maka aku singkapkan sedikit pintu kamar mandi dan menontonnya melepas satu per satu bajunya yang sudah basah kuyup karena kehujanan. Dia tidak tahu aku menontonnya karena dia perhatikan ia mencopot kaus T-shirt-nya ke atas melewati bahu dan lehernya. Lalu BH-nya dengan mencongkel sedikit pengaitnya lalu ia menarik tali BH-nya dan BH itupun terlepas. Adegan yang paling syur ialah ketika ia membuka celana panjang jeansnya . Sret . . celana jeans ketat itu ditariknya ke bawah sekaligus dengan celana dalamnya. Jreng . .! Aku lihat kedua buah pantatnya yang kencang dan montok itu yang sudah tak merasakan sex selama satu bulan lebih dan lagi dihadapkan dengan pemandangan seperti itu. Aku nekat untuk mendekatinya dan aku peluk dia dari belakang.“Eh . . Her . . ini apa-apaan . . Her” hardik Ibu mertuaku.“Bu . . tolongin saya dong , Bu” rayuku“Ih . . apaan sih . .?!” Katanya lagi“Bu , udah dua bulan ini saya nggak dapet dari Dewi . . tolong dong , Bu” bujukku lagi“Tapi aku inikan ibumu” Kata Ibu mertuaku“Bu . . tolong , Bu . . please banget” rayuku sambil tanganku mulai meremas-remas buah dadanya yang ukurannya sekitar 34b sambil jariku memelintir putting susunya. bibir dan lidahku menjilati tengkuk lehernya. Tanganku yang satu lagi memainkan klentit-nya dengan memelintir daging kecil itu dengan jariku. Batang Kontolku aku tekan dilubang pantatnya tapi tidak aku masukkan. Ibu mertuaku mulai bereaksi. Tangannya yang tadi berusaha meronta dan menahanku kini sudah mengendo. Dia membiarkanku memulai dan memainkan ini semua. Nafasnya memburu dan mulai mendesah-desah.“Dikamar aja yuk , Bu” bisikkuAku papah Ibu mertuaku menuju kamarnya. Aku baringkan dia tempat tidur. Aku buka kedua kakinya lebar-lebar dan sepertinya Ibu mertuaku sudah siap dengan batang Kontolku. Tapi aku belum mau memulai semua itu.“Tenang aja dulu , Bu . Rileks aja , Ok?” mengarahkan mukaku ke liang memeknya dan aku mulai dengan sedikit jilatan dengan ujung lidahku pada klentitnya .“Ough . . sshhtt . . ough . . hmpf . . hh . . ooghh” Ibu mertuaku mendesah dan mengerang menahan kenikmatan jilatan sepertinya belum pernah merasakan oral sex dan baru kali ini saja ia merasakannya . Terlihat reaksi seperti kaget dengan kenikmatan yang satu ini.“Enak kan , Bu . .?” Kataku“Hmh . . kamu . . sshtt . . kamu . . koq . . gak jijik . . sih , Her?” Tanyanya ditengah-tengah desah dan deru nafasnya .“Enggak , Bu . . enak koq . . gimana enak gak?”“Hmh . . iyahh . . aduh . . sshhtt . . eenak . . banget . . Her . . sshhtt” jawab Ibu mertuaku sambil terus merintih dan mendesah .“Itu baru awalnya , Bu” ini aku kulum-kulum klentitnya dengan bibirku dan memainkan klentit itu dengan lidahku. Aku lihat sekujur tubuh Ibu mertuaku seperti tersetrum dan mengejang. Ia lebih mengangkat lagi pinggulnya ketika aku hisap dalam-dalam AGEN JUDI POKER DOMINOQQ BANDARQ ONLINE TERBESAR DI ASIATak sampai disitu aku terobos liang memeknya dengan ujung lidahku dan aku masukkan lidahku dalam-dalam ke liang memeknya itu lalu aku mainkan liukkan lidahku didalam liang memeknya. Seiring dengan liukanku pinggul Ibu mertuaku ikut juga bergoyang.“Ough . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . oughh . . hmh . . ough . . shhtt . . ough . . hmh . . oufghh . . sshhtt” suara itu terus keluar dari mulut Ibu mertuaku menikmati kenikmatan oral sex yang aku sudahi oral sex ku lalu aku bangun dan berlutut dihadapan liang memeknya. Baru aku arahkan batang Kontolku ke liang memeknya tiba-tiba tangan halus Ibu mertuaku memegang batang Kontolku dan meremas-remasnya.“Auw . . diapain , Bu . .?” Tanyaku“Enggak . . ini supaya bisa lebih tahan lama” Kata Ibuku sambil mengurut batang geli-geli nikmat bercamput sakit sedikit. Sepertinya hanya diremas-remas saja tetapi tidak ternyata ujung-ujung jarinya mengurut urat-urat yang ada dibatang Kontol untuk memperlancar aliran darah sehingga bisa lebih tegang dan kencang dan tahan lama.“Guedhe . . juga . . punya kamu , Her” Kata Ibu mertuaku sambil terus mengurut batang Kontolku.“Iya dong , Bu” ini kedua tangan Ibu mertuaku beraksi mengurut batang Kontolku. Tangan yang satunya lagi mengurut-urut buah pelirku dan yang satu lagi seperti mengocok namun tidak terlalu ditekan dengan jari jempol dan telunjuknya. Tak lama kemudian“Egh . . yah .sudah . . pelan-pelan . . yah sayang” Kata Ibu mertuaku sambil menyudahi pijatan-pijatan kecilnya itu dan mewanti-wantiku supaya tidak terlalu terburu-buru menerobos liang angkat kedua kaki Ibu mertuaku dan aku letakkan dikedua bahuku sambil mencoba menerobos liang memeknya dengan batang Kontolku yang sedari tadi sudah keras dan kencang.“Ouh . . hgh . . ogh . . pelan-pelan , Her” Kata Ibu mertuaku ditengah-tengah deru nafasnya.“Iya , Bu . . sayang . . egh . . aku pelan-pelan koq” Kataku sambil perlahan-lahan mendorong Kontolku masuk ke liang memeknya.“Ih . . punya kamu guedhe banget , sayang . . ini sih . . gak normal”Katanya“Kan tadi udah diurut , Bu” teruskan aksiku penetrasiku menerobos liang memeknya yang kering. Aku tidak merasa istimewa dengan batang Kontolku yang panjangnya hanya 15cm dengan diameter sekitar 3 cm. Dengan sedikit usaha . . tiba-tiba . . SLEB-SLEB-BLESSS! Batang Kontolku sudah masuk semua dengan perkasanya kedalam liang memek Ibu mertuaku.“Ough . . egh . . iya . . sshh . . pelan-pelan aja yah , sayang” Kata Ibu mertuaku yang mewantiku supaya aku tidak terlalu mulai meliukkan pinggulku sambil naik turun dan pinggul Ibu mertuaku berputar-putar seperti penyanyi dang-dut.“Ough . . gilaa , Bu . . asyik . . banget . .!” Kataku sambil merasakan nikmatnya batang Kontolku diputar oleh pinggulnya.“Ough . . sshtt . . egh . . sshh . . hmh . . ffhh . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . oughh” Ibu mertuaku tidak menjawab hanya memejamkan mata sambil mulutnya terus mendesah dan merintih menikmati kenikmatan sekitar 30 menit aku sudah bosan dengan posisi ini dan ingin berganti posisi. Ketika itu kami masih dalam posisi konvensional . Aku mau menawarkan variasi lain pada Ibu mertuaku.“Eh . . Ibu yang di atas deh” Kataku.“Kenapa , sayang . . kamu capek . . yah . .?” Tanyanya.“Gak” jawabku singkat.“Mo keluar yah . . hi . . hi . . hi . .?” Godanya sambil mencubit pantatku.“Gak . . ih . . aku gak bakalan keluar duluan deh” Kataku sesumbar.“Awas . . yah . . kalo keluar duluan” Goda Ibu mertuaku sambil meremas-remas buah pantatku “Enggak . . deh . . Ibu yang bakalan kalah sama aku”Kataku sombong sambil balas mencubit buah dadanya“Auw . . hi . . hi . . hi” Ibu mertuaku memekik kecil sambil tertawa kecil yang membuatku semakin berguling ke samping kini Ibu mertuaku sudah berada di atas tubuhku. Sambil menyesuaikan posisi sebentar ia lalu duduk di atas pinggulku. Aku bisa melihat keindahan tubuhnya perutnya yang rata dan ramping . Tak ada seonggok lemakpun yang menumpuk dadanya juga masih kencang dengan putting susu yang mengacung ke atas menantangku. Aku juga duduk dan meraih putting susu itu lalu ku jilat dan ku kulum. Ibu mertuaku mendorongku dan menyuruhku tetap berbaring seolah-olah kali ini cukup ia yang pegan kendali. Ibu mertuaku kembali meliuk-liukkan pinggulnya memutar-mutar seperti Inul Daratista.“Egh . . sshhtt . . ough . . sshhtt . . ough . . egh . . hmf” desah Ibu mertuaku.“Gila , Bu . . enak banget . .!”“Ough . . sshhtt . . ough . . sshtt . . ough” Ibu mertuaku mendesah dan merintih sambil terus meliuk-liukkan pinggulnya memainkan batang Kontolku yang berada didalam liang meremas buah dadanya yang tak terlalu besar tapi pas dengan telapak tangan. Tanganku yang satunya lagi meremas buah pantatnya. Batang Kontolku yang kencang dan keras terasa lebih keras dan kencang lagi . Ini berkat pijatan dari Ibu mertuaku tadi itu . Bisa dibayangkan jika tidak aku sudah lama orgasme dari tadi.“Ough . . sshtt . . emh . . enagh . . egh . . sshhtt . . ough . . iyaahh . . eeghh . . enak . . ough” liukan pinggul Ibu mertuaku yang tadinya teratur kini berubah semakin liar naik turun maju mundur tak karuan .“Ough . . iiyyaahh . . egghh . . eghmmhhff . . sshhtt . . ough . . aku udah mo nyampe” Kata Ibu mertuaku.“Bu . . aku juga pengen , Bu . . egh” Kataku sambil ikut menggoyang naik turun pinggulku.“Egh . . iyah . . bagusshh . . sayangg . . ough . . sshhtt . . ough . . sshtt . . ough” Ibu mertuaku merespons gerakanku untuk membantunya mempercepat goyanganku karena seperti ada yang mendesak dibatang Kontolku untuk keluar juga .“Hmfh . . terusshh . . iyah . . ough . . oughh . . AAAUGHH . . OUGH . . OUGH . . OUGH” Ibu mertuaku telah sampai pada batang Kontolku terasa seperti ada cairan hangat mengucur deras membasahi batang Kontolku. Ibu mertuaku menggelepar dan diakhiri dengan menggelinjang liar dan nafasnya yang tersengal. Ibu mertuaku telah berhenti melakukan liukan pinggulnya. Hanya denyutan-denyutan kencang didalam liang BandarQ OnlineAku merasakan denyutan-denyutan itu seperti menyedot-nyedot batang Kontolku Dan . . CROT . . CROTT . . CROTTT . .! muncrat semua air maniku diliang memek Ibu mertuaku.“Bu , kerasa nggak air mani saya muncratnya . .?” Tanyaku“Eh . . iya , Heri sayang . . Ibu udah lama pengen beginian” Kata Ibu mertuaku“Iya . . sekarang kqn udah , Bu” Kataku sambil mengecup keningnya“Oh . . kamu . . hebat banget deh , Her” Kata Ibu mertuaku sambil membelai-belai rambutku.“Itu semua kan karena Ibu” Kataku memujinya“Ih . . bisa aja . . kamu” sahut Ibu mertuaku sambil mencubit mertuaku masih di atas tubuhku ketika HP-ku berbunyi ternyata dari istriku yang menyuruhku supaya menginap saja dirumah Ibu mertuaku. Setelah telepon di tutup aku memekik kegirangan. Setelah itu kami melakukan pemanasan lagi dan melakukannya sepanjang malam hingga menjelang subuh kami sama-sama kelelahan dan sudah berapa kali kami bersenggama dalam berbagai posisi. Pagi harinya kami masih melakukannya lagi dikamar mandi untuk yang terakhir lalu setelah itu aku sarapan dan pulang.
CeritaDewasa Sex Dengan Ibu Mertua. Cerita dewasa ini adalah salah suatu pengalaman nyata dari warna warni kehidupan ini. Nafsu sex telah membutakan segalanya, nafsu sex telah menghilangkan akal sehatku, sehingga muncul cerita dewasa yang ga pantas ini. Sebelum aku menceritakan cerita sex dewasa ini, perkenalkan dulu namaku Roy, umur 32 tahun.
Aku adalah lelaki yang sangat beruntung memiliki seorang istri yang cantik, baik, dan sangat setia. Tapi entah kenapa aku malah bisa-bisanya menghianati kesetiaannya, meskipun dia tidak pernah perselingkuhan ini terjadi 1,5 tahun lalu ketika kami baru saja pindah rumah. Dan rumah yang kami tempati memang jadi cukup jauh dengan orang tua kami. Sehingga hampir sebulan dua kali ibu mertuaku suka menginap di rumah kami, sekedar untuk menengok istri dan mertuaku orang biasa sewajarnya wanita berusia 41 tahun, dia memiliki tubuh gempal dengan tinggi sekitar 160 cm. Wajahnya manis dan kulitnya putih mulus, sangat serasi dengan penampilan jilbab dan baju kurung yang tertutpnya. Hubunganku dengannya biasa saja, terlelu dekat tidak, jauh pun itu aku sudah mengira kalo di rumah akan ada ibu mertuaku yang biasa ku panggil mamah Lilis. Ternyata tebakanku tepat, dia tengah memasak dengan istriku.“wah kayaknya masak nih!” kataku.“eh yang udah pulang!” seru istri ku penuh akupun beranjak menuju kamar mandi untuk mandi. Rupanya disana aku melihat sebuah cd yang tergantung pada sebuah paku. Aku yakin kalo itu bukan milik istriku, dan aku menira cd itu pasti milik mamah Lilis, soalnya kelihatah dari ukurannya yang besar. Kuambil dan tercium aroma sedap darti cd itu. Ya tepat, itulah aroma vagina yang menempel di cd warna kerm itu. Aku hirup lagi aromanya yang cukup menggairahkan, tak sadar ternyata penisku berdiri karena aroma tersebut. Aku berpikir, cd nya aja sudah menggairahkan, apalagi veginanya.“Sial, apa-apaan aku, dia kan ibu mertuaku” aku selesai mandi dan siap untuk berkumpul bersama keluargaku. Malam itu memang agak special, karena mertuaku membuatkan kami karedok buatannya yang sangat aku sukai. Kamipun menyantapnya dengan penuh suka cita dan rasanya mneyenangkan banget bisa makan bersama denagan istri dan mertuaku. Sesekali aku pandangi wajah mertuaku karena aku masih kepikiran aroma dari cd nya tadi. Kulihat senyumnya yang manis, kemudian pandanganku mulai turun ke bagian dada yang terlihat dangat menonjol lekukan gunung kembar yang sangat besar. Kayaknya memang sudah tidak kencang, tapi tetap indah dipandang.“bapak gak ikut mah?” tanyaku basa-basi“bapak kan kerja di jakarta!” jawab mertuaku penuh kenapa aku berpikir yang menyimpang, apadahal dia adalah ibu mertuaku, tapi entah kenapa aku seakan ingin bersenggam dengannya. Kemudian aku membayangkan bagaimana kalo malam ini aku bercinta dengannya, kayaknya asik pikirku. Tapi bagaimna bisa, selain dia mertuaku, belum lagi disini ada istriku. Beberapa lama kemudian istriku mengambil minuman penutup yaitu bandrek kesukaanku. Kamipun menutup acara makan malam kami dan karena kami sudah cape dan ngantuk makanya kami pun langsung kenapa malam itu mertuaku ingin tidur bareng istriku, dan menyuruhku tidak pindah tapi bertiga saja sekamar. Aku sih tidak ada masalah, dan mau-mau saja, kebetulan ranjang kami besar dan lebar, bahkan muat untuk 4 orang juga. Istriku ingin mertua tidur di tengah karena dia tidak biasa kalo tidur di tengah-tengah. Mertuaku pun tidak mempermasalahkannya dan kami pun tidur dengan posisi ibu mertuaku tidur di tengah antara aku dan istriku dan kamipun mulai pukul setengah 12 malam aku terbangun karena ingin buang air kecil. Setelah itu aku kembali ke kamar dan aku melihat mertuaku yang tidur membalik ke arah istriku. Kulihat jelas pantatnya yang besar yang kala itu dia menggunakan baju kurung warna biru. Dia juga mengenakan kerudung sekalipun lagi tidur. Akupun melihat betisnya yang ptih mulus dan berisi. Pikiran negatifku pun kembali muncul dan membuatku berpikir untuk mencumbunya. Aku segera berbaring mengarah ke mertuaku yang posisis tidurnya membelakangiku. Penisku semakin berdiri dan ingin sekali rasanya menancapkannya ke liang anusnya yang bualt dan besar perlahan mendekati dan mengenakan kakiku ke betisnya yang lembut itu. Aku diamkan sejenak kemudian aku coba gesekkan perlahan. Rupanya dia memang tidur, dan akupun mulai bergerak perlahan mendekatinya. Aku memperhatikan istriku yang tertidur pulas dan kurasa aman. Lalu aku mencoba menempelkan penisku yang masih terbungkus celana pendekku ke pantat masih diam saja bahkan ketika kumulai gerakkan penisku yang begesekkan dengan pantatnya. Kemudian akupun mulai menggerakan tanganku mengarah ke pahanya dan perlahan aku elus-elus. Tiba- tiba istriku bergerak membuatku kaget dan langsung menghentikan gerakanku. Ternyata dia mengigau. Ah sial pikirku yang sudah melepaskan kaki dan tanganku dari tubuh mertuaku. Akupu ingin melakukannya lagi tapi takut kali ini mertuaku menit kemudian mertuaku bergerak merapat kepadaku, rupanya dia bangun karena dia batuk. Aku heran kenapa dia bergerak padaku. Langsung saja otak mesumku bereaksi dan menggerakan tanganku untuk merabanya lagi. Saat aku merabanya, mertuaku batuk dan mengagetkanku. Tapi dia hanya diam saja. Lalu kulihat dia menyingkapkan rook nya sedikit keatas sehingga terlihat sampai ke belakang lutunya. Aku yakin kalo dari tadi mertuaku bangun dan sadar kalo aku meraba-rabanya. Kemudian aku nekad bertnaya padanya.“mamah dari tadi nggak tidur?” bisikkuDia hanya diam saja, padahal aku tahu pasti kalo dia tidak tidur. Aku berpikir kalo dia pasrah kalo sekalipun aku lakukan sesuatu kepadanya. Kemudian aku lebih merapatkan tubuhku ke mertuaku. Aku buka perlahan penisku yang sudah kembali keras. Aku raih tangan mertuaku dan mengarahkannya ke penisku, dan aku biarkan dia genggam penisku. Dia hanya diam buak perlahan celanaku sehingga aku hanya mengenakan baju tanpa celan dan memenag tertututpi sama selimut. Kemudian aku naikkan rok mertuaku sambil aku usap pahanya yang mulus dan lembut. Dia sedikit bergerak karena mungkin terangsang olehku.“gerakin dong mah tangannya” bisikku dia melakukan apa yang aku minta. Dia remas dan kocok penisku pelan-pelan. Tenganku mulai masuk ke daerah vaginanya yang ternyata telah basah. Akupun semakin bergairah untuk melakukan hubungan seks gila ini. Kulepaskan tangannya dari penisku dan langsung saja kudekatkan pada anusnya. Aku coba memasukkanya ke lobang vaginanya, tapa ternyata susah karena posisi kami dan juga kami lakukan dengan hati-hati karena takut istriku biarkan saja penisku digencet oleh kedua paha mertuaku yang besar dan berisi. Sementara itu aku meulai membuka risleting bajunya yang terletak di sekali aku lepaskan busananya berikut bra dan cd nya. Kini dia telanjang bulat diantara aku dan istriku, aku ciumi punggung dan menit kemudian aku nekad dan berbisik “mah aku naikki aja mamah ya”Kemudian dia bergerak dan merubah posisi nya jadi berbaring. Akupun pelan-pelan menaiki tubuhnya yang besar itu. Dia masih menutup matanya seakan tak mau tahu kalo aku sedang menungganginya. Sesekali dia mendesah kecil ketika kuremas dadanya. Akupun mulai menciuminya dan menjilati leher samapi aku mulai mengarahkan penisku ke vaginyanya. Tidak butuh waktu lama bagiku untuk meluputkan penisku ke liang kenikmatannya karen memang vaginanya sudah nggak sempit kocokkan perlahan dan seseklai dpercepat. Aku lakukan itu sekitae 10 menita hingga terasa cairan hangat menyemburpenisku. Rupanya dia telah mencapai surganya. Akupun menyuruhnya merubah dia diatas menindihku, dan mengulang lagi gerakanku tadi. Sampai beberapa menit kemudian aku orgasme dan meledakannya di dalam vagina mertuaku itu. Setelah itu barulah dia berani mebuka matanya dan tersenyum manis padaku. Aku ahnya bisa bilang “maaf mah!”Kemudian dia menciumiku dan memelukku erat. Kami berpelukan sangat lama sekali sampaia akhirnya dia memakai kan kembali busananya pelan-pelan, begitu pula aku karena takut istriku curiga. Setelah itu kami berciuman lagi beberapa lamanya. Kemudian kami tertidur karena letih dengan permainan gila kami. Bagaimana tidak, aku menyetubuhi mertuaku disamping anaknya sekaligus istriku yang tengah tertidur di ranjang yang paginya aku bangun palingakhir. Dan kuliahat istri dan mertuaku tengah mengobrol di teras depan. Kemudian setelah membasuh muka,aku menghampiri mereka. Kulaihat mertuaku tersenyum tipis, dan aku balas
ceritaseks dewasa dengan ibu ibu stw kumpulan cerita, cerita dewasa jilbab bugil ngentot cerita dewasa ngentot, cerita ngentot memek mertua kutaklukkan ibu mertuaku, cerita dewasa blogs gambar dan yang lainnya di wordpress, vidio ibu2 gendut lgi netot iklanin gratis, cerita ngentot koleksi cerita dewasa
Cerita Dewasa Mesum Dengan Ibu Mertua - Ini menceritakan perselingkuhan antara seorang suami dengan ibu mertuanya ketika isterinya sedang pergi ke luar kota. Mereka berdua menikmati hubungan seks terlarang ini. Seakan melepaskan nafsu birahinya, anak menantu dan ibu mertua ini mencapai kenikmatan seks yang mereka dambakan dan pendam selama ini. Selengkapnya, simak ceritanya berikut ini! Bapak mertuaku Pak Tom, samaran yang berusia sekitar 60 tahun baru saja pensiun dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Jakarta. Sebetulnya beliau sudah pensiun dari anggota ABRI ketika berumur 55 tahun,Cerita Dewasa Mesum Dengan Ibu Mertua tetapi karena dianggap masih mampu maka beliau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya, maka beliau memutuskan untuk kembali ke kampungnya didaerah Malang, Jawa Timur selain untuk menghabiskan hari tuanya, juga beliau ingin mengurusi kebun Apelnya yang cukup luas. Ibu mertuaku Bu Mar, samaran walaupun sudah berumur sekitar 45 tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya saja tidak gemuk gombyor seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur, walau tidak cantik tetapi berwajah ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku seperti itu mungkin karena selama di Jakarta kehidupannya selalu berkecukupan dan telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya. Beberapa bulan yang lalu, aku mengambil cuti panjang dan mengunjunginya bersama Istriku anak tunggal mertuaku dan anakku yang baru berusia 2 tahun. Kedatangan kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya. Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom mertuaku dan istriku dipeluk serta diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta memeluknya dan Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya. Dalam pelukannya, Bu Mar sempat membisikkan Sur…namaku.., Ibu kangen sekali denganmu”, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak mengecewakannya kubisiki juga, “Buuu…, Saya juga kangen sekali dengan Ibu”, dan aku menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku membisikiku dengan kata-kata, “Suuur…, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut Ibu”, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti. Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan, sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk seperti sedang merenung atau melamun. Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu mereka masih berada di Jakarta, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome. Karena istriku takut untuk menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya. Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku, pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri, yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti. “Lho…, Mur nama istriku, kok Mas mu nggak diajak..?”, tanya ibunya. “Laah.., nggak usahlah Buuu…, biar Mas Sur nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama saja kok”, sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja. Tidak lama setelah istriku pergi,Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku, untuk pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil menambahkan kata-katanya, “Nak Suuur…, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul bapak saja ke sana”. Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan untuk membaca koran lokal di ruang tamu. Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah kubaca semua dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak, “Buuu…, ada apa buuu?”.Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, “Nak Suuur…, tolooong Ibuuu”, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya. Serta merta kuangkat ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil kutanya, “Bagian mana yang sakit Buuu”, dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah meringis seperti menahan rasa sakit, “Di sini.., sambil mengurut pangkal paha kanannya dari luar rok yang dipakainya”. Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya, “Buuu…, apa ada bagian lain yang sakit..? “Nggak ada kok Suuur…, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..”, jawabnya. “Ooh…, iya nak Suuur…, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu terasa panas dan hilang sakitnya”. Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus. Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata,“Ayooo..lah nak Suuur…, nggak usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua sendiri saja kok pake sungkan sungkan…, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah pakai minyak kayu putih itu…, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan. Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku yang dinaikinya seraya kutanya, “Bagaimana Buuu…, apa bagian ini yang sakit..? “Betul Nak Suuur…, yaa yang ituuu…, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas ke bawah”, dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali, “Nak Suuur…, tolong agak ke atas sedikit ngurutnya”, sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang keluar dari samping CD-nya. “Ayoo…,doong…, Nak Sur, kok ngurutnya jadi berhenti”, kata ibu mertuaku sehingga membuatku tersadar. “Iii…, yaa…, Buuu maaf, tapi…, Buuu”, jawabku agak terbata-bata dan tanpa menyelesaikan perkataanku karena agak ragu. “aah… kenapa sih Nak Suuur..?, kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan. “Buuu…, Saa…, yaa…, saayaa”, sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagianCD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya. “Nak Suuur..”, katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku, “ssshh…,ssshh”. Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak sadar aku berguman agak keras. “Buuu…, Saa…yaa”, dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu mertuaku terdengar, “Nak Suuur…, koook seperti anak kecil saja.., siiih?”. “Buu…, Saa…, yaa…, takuuut kalau nanti bapak datang”, sahutku gemetar karena memang saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan, “Nak Suuur…, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti…, tolong Ibuuu…, naak”,terdengar seperti mengiba. Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku juga tidak munafik dan pasti para pembaca Situs “17 pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada. “Ayooo…lah Nak Suuur…, tolongin Ibuuu…, Naak”, kudengar ibu mertuaku mengiba kembali sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku. “Buuu…, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?”, pintaku karena aku was-was kalau nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab, “Nggak usah naak…,selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu”, serta terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk bernafas. Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku, tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku. Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi. “Buuu…, boleh saya bukaa…, rok Ibu..? tanyaku minta izin. “Suuur…, bol…, eh…, boleh…, Nak, Nak Suur…, boleh lakukan apa saja..”, katanya dengan suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku. Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan, “Buuu…, boleh saya pegang dan ciumi tetek…, Ibuu..? “Bool…, eh…, boleh…, sayang.., lakukan apa saja yang Nak Sur mau.., Ibu sudah lama sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu…, ayoo.., sayaang”, sahut ibu mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung kujilati dan kuhisap-hisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar, “ssshh…, aahh.., sayaang…, ooohh…, teruuus…, yaang…, tolong puasiiin Ibuu…, Naak”, dan suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu dari istriku. “Naak Suuur”, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di kepalaku serta menciuminya, “Ibuu…, ingin melihat punyamu…, Naak”, seraya tangannya berusaha memegang penisku yang masih tertutup celana pendekku. “Iyaa…, Buu…, saya buka celana dulu Buuu”, sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar celana dan berkomentar, “Nak Suur…, besar betuuul…, dan keras lagi, ayooo…, dong cepaat.., dibuka celananya…, agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas”, katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang kukenakan. Cerita Dewasa Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung saja ibu mertuaku berteriak kecil, “Aduuuh…, Suuur…, besaar sekali”, padahal menurut anggapanku ukuran penisku sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil, “ssshh…, aahh”, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya. “Aduuuh…, Buuu…, sakiiit”, teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku. Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku. Tangan kananku kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping. Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambilmemegangi batang penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, ibu mertuaku secara pelan-pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang penisku masuk ke dalam mulutnya. Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi mendesis, “ssshh…, aacccrrr…, ooohh”, mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu. Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah nikmat bagiku. Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya. Ibu langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu berkata dengan agak berbisik, “Naak Suuur…, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati”, dan sambil kunaiki tubuh ibu mertuaku lalu kutanyakan, “Buuu…, apa boleh…, saya lakukan?”, dan segera saja ibu menjawabnya,Nak Suuur…, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu…, naak…, ibu sudah lama kepingin di gituin”. Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, setelah beberapa saat kuciumi payudara ibu, aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku agar cepat-cepat sampai ke bawah. Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya. Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai. Kulihat vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya, kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku, “Nak Suuur…, tolooong…, cepaat…, saa.., yaang…, ayooo…, Suuur”.ulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami.
Mendengarkata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan, "Maaf, Buu, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan", segera saja ibu berucap, "Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja, ayoo, Suuur
CeritaDewasa Tetangga Yang Bernama Ibu Sania - Aku punya tetangga bernama ibu Sania. Umurnya sekitar 45 tahunan. Ia seorang Ibu Rumah Tangga dengan 3 orang anak yang sudah beranjak dewasa semua. togel indonesia. wajahnya biasa saja, hanya sedap dipandang mata (kaya lagunya Ahmad Albar dkk). Tubuhnya gemuk tidak kurus pun enggak. Montok dan sekel.
Akupun bangga mempunyai istri secantik dia. Ibunya Virni, mertuaku, sebut saja Mama Mona, orangnya pun cantik walau usianya sudah 39-tahun. Mama Mona merupakan istri ketiga dari seorang pejabat negara ini, karena istri ketiga jadi suaminya jarang ada di rumah, paling-paling sebulan sekali. Sehingga Mama Mona bersibuk diri dengan berjualan berlian.
Ibumertuaku orang biasa sewajarnya wanita berusia 41 tahun, dia memiliki tubuh gempal dengan tinggi sekitar 160 cm. Wajahnya manis dan kulitnya putih mulus, sangat serasi dengan penampilan jilbab dan baju kurung yang tertutpnya. Hubunganku dengannya biasa saja, terlelu dekat tidak, jauh pun tidak.
BenihDari Bapak Mertua. Ini berawal saat ibunya sakit dan harus masuk rumah sakit dan Paul harus terbang ke luar kota untuk urusan bisnis yang amat penting. Paul tadinya tak setuju saat Emma meminta papanya, Jack, agar menginap di rumah mereka untuk sementara untuk menemaninya pergi ke rumah sakit, mengatakan padanya bagaimana hal itu akan
CeritaDewasa Desahan Mama Mertua Yang Hot - Namanya Diki dan dia sudah berusia 24 tahun, banyak yang bilang bahwa wajahku tampan dan tak heran kalau banyak wanita yang tergila gila padaku. Aku bekerja di perusahaan asing sebagai management. Kejadian ini berawal pada saat aku hidup berumah tangga, sudah 1 tahun lebih aku hidup berumah tangga, tapi belum juga dikaruniai seorang anak. aku
. rfbb5vavvp.pages.dev/588rfbb5vavvp.pages.dev/139rfbb5vavvp.pages.dev/40rfbb5vavvp.pages.dev/174rfbb5vavvp.pages.dev/870rfbb5vavvp.pages.dev/141rfbb5vavvp.pages.dev/142rfbb5vavvp.pages.dev/26rfbb5vavvp.pages.dev/232rfbb5vavvp.pages.dev/551rfbb5vavvp.pages.dev/652rfbb5vavvp.pages.dev/668rfbb5vavvp.pages.dev/167rfbb5vavvp.pages.dev/381rfbb5vavvp.pages.dev/553
cerita dewasa dengan ibu mertua